Weh.. bulan kemarin aku ikut tes psikologi di skul. Dengan segala macam soal yang lumayan ribet akhirnya berhasil juga semuanya aku lewati.Sebenarnya apa saja sih yang dibutuhkan buat jadi pintar? Baca buka-buka kalkulus yang tebel, buku-buku filsafat yang buat alis berkerut atau skul di sekolah terkemuka? Hmmm… mungkin itu akan ngebuat kita terlihat pintar. Tapiiii… kecerdasan nggak bisa dibentuk dengan cara memaksakan otak saja. Hal seperti itu bisa bikin kita pintar dalam pelajaran tapi nggak pinta bersosialisasi.
Pernah dengar IQ (Intellegent Quontient) yang sering digunakan untuk mengukur kecerdasan kita? Atau EQ (Emotional Quontient) untuk mengukur kemampuan emosional seseorang. Walaupun banyak yang meremehkan EQ , tapi hal ini bisa jadi tolak ukur kemampuan seseorang bersosialisasi. Jadi kalau kita IQ-nya tinggi tapi EQ-nya rendah, kemungkinan kita bisa dapat predikat orang pintar tapi nggak punya teman satupun. Dengan kata lain, kita pintar tapi nggak menarik alias menyebalkan.
Terus apa dong hubungannya EQ dengan kecerdasan? EQ juga bisa melihat kapsitas emosi seseorang. Jadi, kalupun IQ seseorang sangat tinggi, belum tentu cerdas kalau EQ-nya rendah. Secara nggak langsung bisa dikatakan bahwa IQ adalah kemampuan kita untuk memahami sesuatu, sedangkan EQ adalah kemauan kita untuk memahami sesuatu. Kalau seseorang dengan kemampuan otak yang tinggi tapi nggak mau belajar dari sesuatu, apa dia bisa dibilang pintar?
Bagaimana caranya jadi cerdas, baik secara IQ maupun EQ? Hehehe.. itu pertanyaan sulit karena kita sendiri yang harus mencari tahu jawabannya. Yang penting jangan memaksakan diri untuk menjadi pintar. Aku sendiri berusaha mencari sesuatu yang menarik untuk dipelajari, yang membuat saya suka dan penasaran. Karena dengan itu, saya jadi cepat memahaminya. Bukan cuma dalam pelajaran di sekolah saja loh, apapun yang disebut sebagai belajar, kalau didasari dengan rasa ingin tahu dan penasaran pasti kitanya bakalan tambah rajin dan tekun. BeNER NGGAK?
Jadi cari saja sesuatu yang kita sukai. Nggak perlu memaksakan diri baca buku-buku susah yang nggak kita suka, cuma biar terlihat keren dan jangan asal terima informasi tanpa mgklarifikasi kebenarannya. Nggak maukan gara-gara salah asal belajar jadi salah informasi.Malah kelihatan bodoh nanti! TRYING TO BE COOL IS NOT COOL, TRYING TO LOOK SMART IS NOT SMART, ENCOURAGE YOURSELVES TO FIND SOME ANSWER, YOU MIGHT BE SMART IN SOMEWAY. GOOD LUCK
dibaca dulu ca 😆
alies artikel u bagus
Pinter itu relatif…
Saat ini justru perusahaan tdk begitu tertarik dg org-org pitar diatas kertas. Perusahaan atau pemerintah, membutuhkan mereka yang memiliki ide2, cemerlang..
Menciptakan Ide, berarti mereka mempunyai ilmu..
Ilmu itu bisa didapat dari membaca atau pengalaman dan pelajaran di skul..
Gitu deh..
hahahaha……
jaman sekarang tu gak butuh orang yang pinter…..
yang dibutuhin tu orang yang bisa kerja tim, menghargai orang lain, n mau belajar…
hehehehe
lam kenal dari jogja…
jangan lupa mampir yach…
ada yg lebih penting lagi dari IQ maupun EQ lho…
yaitu
SQ…
Spiritual Quotient » kecerdasan Spiritual…
googling aja klo bingung…
eh, beneran itu, banyak temenku yang pinter banget cerdas banget tapi kalo diajak bicara banyak, dia ndak ngerspon. Dia juga ngaku kalo emang ndak punya banyak teman.. doooh, apa untungnya pinter klao ndak punya teman atau temannya sedikit yah??
huhuhu…
what if… the future isn’t longer question?
* ga nyambung…
walah-walah… dari IQ EQ dan SQ da 1 lgi yaitu ESQ = emotional spiritual quontient
3 kecerdasan
5 kecerdasan
kita harus cerdas sepenuhnya 🙂
setuju sama kang achoey, tiap kita punya potensi unggulan, makanya ada teori multiple intelegence, nah tinggal kita temukan kecenderungan kita dì mana trus kembangkan deh, salam semangat
wah ya tu kita memang perlu vitamin otak!!!!!
biar apa ya!!!!
met tahun baru!!!!
pinter tanpa bijaksana, jadinya cuma pingin maksakan keinginannya untuk diakui jadi pinter…lam kenal ya
Seppppppppppppp
Btw enakan Liad Smalven Cup karena Ini Tahun Terakhir Buat kakak kelas kita jadi eman kalo di abaikan.
tetep semangt ya buk…..
tetep ngeblog…..
Saya pernah baca ..
IQ tuh cma menentukan 25% dari kesuksesan seseorang .
Sisanya EQ dan SQ
Btw phisikotes kaga mumet ?
Padahal uda beres pisikotes saya langsung pusing2,mual,ngidam*loh?*
=.=
wah,nice info ni,,
bisa jadi buat pegangan,
Jadi inget omongan temen, pinter itu relatif tapi bodoh itu mutlak. Apa bener ya? Wkwkwkwk.
Very nice posting…. 🙂
Menurut Pak Ari Ginandjar Agustian… “Orang yang pintar (IQ) akan dikalahkan orang yang cerdas (EQ), Orang yang cerdas akan dikalahkan orang beruntung. Orang beruntung adalah orang yang dekat dengan Tuhannya (SQ).
Umm… terkadang kita perlu loh Liecha memaksakan diri, berjuang lebih keras, mendorong diri kita lebih kuat lagi untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan diri pribadi. Membaca buku – buku berkualitas, mendengarkan saran – saran pakar di bidangnya, ikut pelatihan – pelatihan dan seminar… merupakan sarana yang bisa ditempuh untuk meningkatkan atau menumbuh kembangkan kemampuan.
Tapi benar apa yang Liecha katakan… semua itu tidak akan ada artinya kalau dari dirinya sendiri tidak ada kemauan untuk berubah… untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas hidupnya.
Sukses untuk Liecha… sekali lagi.. Nice Posting Liecha 🙂
wah, informasinya smakin memperkaya IQ, EQ dan SQ saya yg ‘super-jongkok’ ini
hehehe
keep on blogging & salam kenal-
also: wishing you a beautiful new year
~peace
bner tuh
btw thanks udah maen ke blogku
huheuehe…pinter g pinter yg penting cerdas, g gampang dibodoh2in, dan g sombong, ntuh yg penting ah..hehehe
mksh y udah mampir k blogQ yg di sarahtidaksendiri.blogspot.com
salam kenal y 🙂
Vitamin otak yang ampuh kalo menurut aku jedotin kepala kita ke pintu! [ampuh untuk nglangin ingatan!] hehehe!
salam kenal ya. aku nafis tinggal di bandung
ak bingun mw coment ap…hhha

happy new year
good luck
IQ dan EQ itu bisa dilatih untuk ditingkatkan lo…’
memang tidak bisa banyak
itu artinya kita harus selalu mengasah kemampuan dan tingkat emosi kita
semoga di tahun yang baru ini kita tambah sukses
hmhmhmh…..
bgus juga ya vitamin otak na………
boleh d cba to………
thX ya bwt the inspirasi nya………
lam knal
nice info,, thx yah,, 🙂
numpang lewat,,
liat atas bawah..
ternyta blom di apdet,, hhe,,
wadu..
*nyasar..
um? komen lg d.. weh? ni anak 11 yo? nak x-1? klo iy brarti q ni kakak kelasmu donk?
wadu..
hahahaha……
di jaman sekarang tu ya tetep butuh orang yang pinter…..
yang dibutuhin tu orang pinter yang bisa kerja tim, menghargai orang lain, n mau belajar…
hehehehe
lam kenal dari jogja…
jangan lupa mampir yach…
Saya pikir pintar itu relatif, pintar apa dulu nich?.belajar, bekerja, hobi dan lain sebagainya.Manusia diberikan otak oleh Tuhan pasti diberikan kelebihan dan kekurangannya. Jadi bersyukur jika ada orang yang mendapat lebih.salam
weee….alies rek……
artikelnya bagus… ya doain aja mudah2an aku jadi anak pinter+cerdas
sebenarnya cerdas atau pintar itu relatif sih, tapi yang jelas kalo kita mau pintar dan cerdas, cobalah mencintai hal yang di inginkan. misalnya pintar dengan pelajaran, kuncinya kita harus mencintai BELAJAR atau membaca. tapi antara belajar dan membaca sangat berbeda, karena belajar sudah pasti membaca (baik buku atau media laennya) tapi membaca belum tentu belajar (banyak orang membaca tapi ga paham). ok thanx artikelnya, satu ilmu baru buat saya
sebenarnya cerdas atau pintar itu relatif sih, tapi yang jelas kalo kita mau pintar dan cerdas, cobalah mencintai hal yang di inginkan. misalnya pintar dengan pelajaran, kuncinya kita harus mencintai BELAJAR atau membaca. tapi antara belajar dan membaca sangat berbeda, karena belajar sudah pasti membaca (baik buku atau media laennya) tapi membaca belum tentu belajar (banyak orang membaca tapi ga paham). ok thanx artikelnya, satu ilmu baru buat saya